Minggu, 01 Maret 2009

HMI CABANG JAMBI SECARA RESMI MENYATAKAN KELUAR DARI KNPI PROVINSI JAMBI SELAMA KNPI TERJADI DUALISME


Salah satu ujung tombak dalam penerus cita-cita bangsa adalah pemuda, sehingga banyak organisasi pemuda yang tebentuk untuk mewadahi aspirasi dari tujuan pemuda. Salah satu organisasi pemuda yang ada adalah KNPI. KNPI di Provinsi Jambi idealnya bisa dijadikan media untuk kaum muda berkarya, namun kenyataannya tidak demikian.KNPI Provinsi Jambi yang merupakan organisasi kepemudaan yang menaungi beberapa OKP seharusnya menjadi contoh dan menunjukkan perannya dalam pembangunan.sampai detik ini KNPI belum memberikan konstribusi nyata bagi masyarakat terutama bagi OKP yang berada dalam koordinasinya. Berdasarkan Pertimbangan : Historis. Secara historis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang merupakan salah dari kelompok CIPAYUNG yang ikut merumuskan dan mendirikan KNPI jelas Sangat kecewa melihat kondisi KNPI yang terpecah menjadi 2. KNPI seharusnya menjadi penyatu dari berbagai keberagaman organisasi kepemudaan sesuai dengan cita-cita sumpah pemuda. Fakta hari ini KNPI sendiri yang merupakan organisasi Pemuda yang seharusnya menjadi penyatu tetapi menjadi biang perpecahan di tubuh pemuda Indonesia itu sendiri. Jika KNPI menjadi biang perpecahan pemuda dan tidak ada kontribusi yang cukup besar terhadap pembangunan maka sudah selayaknya KNPI harus dibubarkan.
HMI dalam AD/ART sangat jelas menyatakan sebagai organisasi yang independent dan tidak merupakan underbow dari organisasi manapun apalagi afiliasi partai politik. Sedangkan ditubuh KNPI hari ini banyak sekali organisasi yang merupakan afiliasi partai politik. Sebab dari perpecahan di tubuh KNPI kuat indikisai campur tangan partai politik untuk kepentingan politik PILPRES dan Pemilu Legislatif 2009 serta PILGUB provinsi Jambi pada 2010 maka sudah sewajarnya KNPI harus dibubarkan.

Minggu, 22 Februari 2009

LOMBA KREASI JILBAB, NASID DAN KALIGRAFI











Dalam rangka HUT HMI ke 62 beragam acara digelar. Salah satunya acara yang digelar kemarin tanggal 20 februari 2009 bertempat di aula rekorat UNBARI adalah lomba kreasi jilbab, kaligrafi dan nasyid yang diikuti oleh berbagai sekolah dan kampus. Para peserta masing-masing unjuk kebolehan dalam kegiatan tersebut yang disaksikan ratusan pasang mata para supporter dan penonton. Kegiatan tersebut berjalan dengan sukses. Bagi pemenang dari setiap lomba ini akan di umumkan pada tangggal 7 maret 2009
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memeriahkan ulang tahun HMI dan juga menampung kreatifitas para mahasiswa dan siswa untuk bisa lebih dikembangkan. Dalam rangka HUT HMI ke 62 besok tanggal 23 februari 2009 akan dilanjutkan dengan lomba penulisan essai dan karikatur di Pusat Bahasa Provinsi Jambi. ungkap Hadi Suprapto Rusli ketua umum HMI cabang Jambi

Senin, 09 Februari 2009

Silah Ukhuwah HTI Ke HMI Cabang Jambi

HTI-Press. Guna mempererat ukhuwah Islamiah diantara sesama gerakan Dakwah Islam, khususnya di Provinsi Jambi, Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Jambi melakukan kunjungan/silaturahmi ke Sekretariat HMI cabang Jambi, Ahad, 1 Februari 2009. Dalam kunjungan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD HTI Jambi Drs. Yahman, M.Si. tersebut diterima langsung oleh Ketua HMI Cabang Jambi Hadi Suprapto Rusli. Selain Ketua HMI, beberapa pengurus cabang juga ikut hadir.
Kunjungan ini dimaksudkan untuk mempererat ukhuwah Islamiah diantara sesama gerakan dakwah Islam di Provinsi Jambi. HTI memandang bahwa HMI merupakan organisasi mahasiswa ekstra kampus yang punya posisi strategis dalam mewarnai kehidupan mahasiswa. Melalui kunjungan tersebut disampaikan visi dan misi HTI oleh Ustad Yusran Ramli.
Setelah mempresentasikan visi dan misi HTI, dilanjutkan dengan dialog. Pada kesempatan itu, HMI mempertanyakan soal “apakah mungkin diterapkan Islam dalam kehidupan yang plural ini, lebih-lebih dengan negara Islam?”. Selain itu, terkait penyelesaian Palestina secara tuntas juga ditanyakan seperti, “apa konsep yang ditawarkan oleh HTI?”.
HTI menjawab bahwa dalam kondisi yang plural ini justru Syariat Islam yang paling cocok, sedangkan soal Palestina solusinya adalah dengan Jihad dan Tegakkan Khilafah, mengingat berdamai dengan Israel adalah sia-sia dan berdosa, yang ada adalah bahasa perang.
Terakhir, HMI sepakat diadakan kajian lanjutan terkait dengan persoalan-persoalan yang menimpa umat Islam untuk mengetahui akar masalah yang sesungguhnya. Sebagai kenang-kenangan dalam kunjungan ini, HTI memberikan VCD tentang “Mengenal Hizbut Tahrir, dari Al Aqso menuju Khilafah” dan “Rintihan Umat Islam”. (hti-jambi)

Hadi : HMI SIAP KAWAL PEMILU 2009




Jambi, 5 Februari 2009. HMI cabang Jambi dalam rangka MILAD HMI ke 62 di museum negeri Jambi menegaskan siap mengawal PEMILU 2009 nanti sehingga menghasilkan wakil rakyat yang bersih dan berpihak kepada rakyat. Ketua umum HMI cabang Jambi Hadi Suprapto Rusli mengatakan “Untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas tentu dibutuhkan penyelenggaraan PEMILU yang independent dan Fair serta kontestan yang beretika dan taat aturan main. Dalam pelaksanaan MILAD HMI ke 62 terdapat berbagaimacam rangkaian kegiatan antara lain: Rangkaian kegiatan ini terdiri dari : Lomba Nasyid, kaligrafi dan kreasi jilbab yang pesertanya terdiri dari mahasiswa dan pelajar, Lomba futsal pesertanya aadalah Mahasiswa, Lomba Penulisan esai dan karikatur pesertanya adalah mahasiswa dan pelajar, Kampanye Pemilih cerdas pesertanya pelajar dan mahasiswa, Kegiatan Amal Donor darah, Refleksi Perjalanan 62 Thn HMI, Penulusuran sejarah HMI cabang Jambi dan pemberiaan penghargaan mantan ketua umum HMI cabang Jambi. Mantan ketua umum HMI cabang Jambi seperti yang terlihat di atas adalah ketua umum yang hadir pada acara MILAD tersebut.

OPINI:HMI WAY FOR BETTER INDONESIA(DIES NATALIS HMI KE-62)


Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat dengan HMI adalah sebuah organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.yang didirikan Lafran Pane cs pada tanggal 5 Pebruari 1947. selang 2 tahun setelah Indonesia merdeka. Kelahiran HMI pada waktu didasarkan atas 2 ide dasar yang pertama adalah mempertahankan NKRI dan mempertinggi derajat bangsa Indonesia, kedua adalah mensyi’arkan islam. Perjalanan HMI tentunya tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa Indonesia. HMI juga dikenal sebagai kader umat dan kader bangsa hal ini dikarenakan besarnya konstribusi yang telah diberikan HMI terhadap bangsa ini. Baik itu pada zaman orde lama sampai dengan zaman reformasi sekarang ini. Mungkin disini saya ingin bercerita sedikit tentang romantisme keindahan HMI masa lalu. Di zaman orde lama HMI ikut terlibat dalam perjuangan fisik dalam mempertahankan NKRI. Darah dan keringat para kader HMI pada waktu itu ikut dipertaruhkan untuk mempertahankan bangsa yang tercinta ini dari rong-rongan penjajah yang ingin mencoba kembali menjajah Indonesia. Di tengah pertentangan terhadap pembuatan konsep kenegaraan pancasila dan piagam jakarta, HMI ikut bersuara dengan menyerukan konsep Islam dan keIndonesiaan.Di samping itu HMI sebagai salah satu orgaisasi islam yang ada pada waktu yang sangat getol menentang ideologi Nasakom yang diprogramkan oleh Komunis lewat partai terbesarnya PKI. Sehingga sampai-sampai HMI ingin dibubarkan oleh oleh PKI, DN Aidit dalam sambutannya di hadapan presiden RI Ir. Soekarno pada tanggal 29 September 1965 pada acara pembukaan kongres CGMI organisasi binaan PKI “kalau tidak bisa membubarkan HMI, lebih baik pakai sarung” hal itu direspon oleh bung Karno “CGMI juga akan dibubarkan kalau kontra revolusi”, mereka menganggap HMI sebagai organisasi sayap dari partai terlarang pada waktu itu yaitu Masyumi yang akan menjadi ancaman bagi PKI. Tetapi sangat ditentang habis oleh Jenderal TNI A. Yani, pada waktu dengan lantang dan tegas dalam pidatonya ia mengatakan bahwa “ Bagi yang ingin membubarkan HMI langkahi dulu mayat saya.....”. Pergulatan pembubaran HMI sudah sampai pada puncaknya, tapi usaha PKI tampaknya mendapat perlawanan dari umat islam, segenap umat islam bersatu padu membela HMI Antaralain GEMUIS, GP. ANSOR, NU, Muhammadiyah dan lainnya. Pada akhirnya Presiden Soekarno dengan tegas mengatakan untuk tidak membubarkan HMI, Alasan tersebut sampai hari ini masih menjadi tanda tanya.
Tanggal 1 Oktober 1965 merupakan tugu pemisah antara Orde Lama dengan Orde Baru. Dimulai dengan pemberontakan yang diakhiri dengan pembubaran PKI, HMI bangkit sebagai pelopor Orde Baru dan Angkatan 66 yang menginginkan terciptanya suatu tatanan baru yang melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara konsekuen. Setelah tatanan orde baru mantap, pancasila dan UUD 1945 dilaksanakan secara murni dan konsekuen, maka sejak tanggal 1 April 1969 dimulailah pembangunan lima tahun (PELITA). Pembangunan Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, tetapi sebaliknya merupakan pekerjaan raksasa yang berkesinambungan sebagai usaha kemanusiaan yang tiada habisnya, kecuali dunia ini kiamat. Partisipasi segenap warga sangat dibutuhkan tanpa terkecuali termasuk anggota HMI. Hal ini sesuai dengan tujuan HMI yang termuat dalam pasal 4 AD HMI yang berbunyi : “ Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT “.
Dengan rumusan tersebut maka, hakekatnya HMI bukan lah merupakan organisasi massa dalam pengertian fisik dan kuantitatif, sebaliknya HMI secara kualitatif merupakan lembaga pengabdi dan pengembangan ide, bakat dan potensi yang mendidik, memimpin, dan membimbing anggotanya.
Insan cita HMI ini merupakan intelektual comodity atau kelompok intelegensi yang mampu memotivasi anggota HMI untuk berpartisipasi melaksanakan pembangunan yang dimulai tahun 1969 hingga sekarang meliputi pertama, partisipasi dalam bentuk suasana, situasi dan iklim yang memungkinkan dilaksanakan pembangunan, kedua partisipasi dalam pemberian konsep diberbagai aspek pemikiran, ketiga, partisipasi dalam bentuk pelaksanaan dalam pembangunan.
Perjalanan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari tahun ke tahun dan dari periode ke priode menunjukkan perkembangan yang cukup berarti dan memuaskan terlihat dengan selalu bergantinya pucuk pimpinan yang ada di organisasi HMI. Ini menandakan bahwa HMI adalah organisasi yang matang dan benar-benar memperhatikan pengkaderan dan regenerasi kepada setiap anggotanya untuk belajar memimpin, inilah bukti sejarah yang akan menjadi jawaban terhadap krisis kepemimpinan nasional saat ini, munculnya beberapa calon presiden RI pada PEMILU 2009 didominasi oleh mantan-manta aktivis HMI antara lain, Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, Yusril Ihza Mahendra, Fadel Muhammad, Yudi Crisnandi, Marwah Daud Ibrahim, merupakan sebuah jawaban dari perkaderan HMI 10 tahun dan 20 tahun ke belakang. Kemudian yang menjadi pertanyaan bagaimana dengan 10 atau 20 tahun ke depan????
Hadi Suprapto Rusli
Ketua Umum HMI cabang Jambi

HMI Desak Satpol PP Gencar Razia Pekat

Senin, 09/02/2009 00:00 WIB.
KOTAJAMBI–Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jambi mendesak aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta poltabes Jambi lebih gencar merazia tempat-tempat hiburan dan sejumlah tempat penginapan yang dicurigai sebagai tempat praktek prostitusi terselubung.
“Kita sangat mendukung razia tersebut. Kita harapkan, aparat lebih gencar lagi melakukan razia ke tempat-tempat prostitusi itu, dan jangan hanya yang punya izin saja dirazia,’’ kata Ketua HMI Hadi Suprapto Rusli kepada infojambi.com melalui ponselnya, tadi malam.
Semestinya Pemkot, jelas Hadi, melakukan razia di sejumlah tempat yang telah melanggar keteriban umum, seperti lokalisasi Payosigadung, yakni lokalisasi pelacuran terkenal di Kota Jambi, lokalisasi Tanjung Sari, serta sejumlah tempat hiburan dan tempat penginapan lainnya yang marak tersebar di dalam wilayah Kota Jambi, justru tempat tersebut tidak punya izin dari pemerintah. “Tempat (lokalisasi pelacuran yang ada) itu, harus ditutup,” tegasnya.
Akan tetapi, papar Hadi, penutupan tersebut harus diberikan solusi yang tepat oleh pemerintah. Memberikan pendidikan dan pelatihan sekaligus pemahaman agama, serta pemerian modal usaha kepada mereka dan lapangan kerja. Agar para wanita pekerja seks tersebut, tidak kembali lagi ke dunia lagi.
Secara terpisah, Walikota Jambi Bambang Priyanto menegaskan razia pekat terus dilakukan di seluruh tempat-tempat yang berbau maksiat. Namun saat ditanya upaya penutupan terhadap tempat-tempat yang dicurigai menyediakan pekerja seks terselubung. Lagi-lagi, walikota tidak berani menjanjikan. “Semuanya akan di razia, dan didata satu persatu. Tapi kalau ditutup, kita perlu koordinasi dulu, nantilah kita cari waktunya,” kata walikota, yang juga berprofesi dokter ini. (infojambi.com/TON)

HADI: HMI JAMBI DESAK PBB DIBUBARKAN




Himpunan Mahasiswa Islam cabang Jambi mendesak PBB untuk dibubarkan apabila tiak dapat mengambil sikap yang cepat untuk menyelesaikan permasalahan Palestina-Israel , bila perang ini terus berlanjut maka akan banyak korban sipil yang berjatuhan. Hal tersebut diungkapkan oleh Hadi Suprapto Rusli yang didampingi M. Supriyanto coordinator aksi damai untuk Palestina di Bundaharan BI Telanai Pura Jambi. Lebih lanjut HMI mengecam Israel sebagai Penjahat Perang. HMI cabang Jambi disamping menggelar aksi juga manggalang dana untuk Palestina yang dikirim melalui PB HMI.